## Atmosfer Aneh di Atlanta: Enzo Maresca Terganggu Sepinya Stadion di Laga Piala Dunia Antar KlubAtlanta, Georgia – Kemenangan 2-0 Chelsea atas Los Angeles FC (LAFC) di babak penyisihan grup Piala Dunia Antar Klub 2025 yang digelar di Mercedes-Benz Stadium seharusnya menjadi perayaan debut yang mulus bagi pelatih baru The Blues, Enzo Maresca.
Namun, atmosfer pertandingan, khususnya jumlah kursi kosong yang mencolok, tampaknya membekas di benak sang juru taktik asal Italia tersebut.
Maresca, yang dikenal dengan pendekatan taktisnya yang cermat dan perhatian terhadap detail, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap minimnya antusiasme penonton.
“Lingkungannya agak aneh,” ujarnya dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
“Saya terkejut melihat begitu banyak kursi kosong.
Kami tahu sepak bola masih berkembang di Amerika Serikat, tetapi saya berharap akan melihat dukungan yang lebih besar untuk pertandingan sekelas Piala Dunia Antar Klub.
“Memang benar, Mercedes-Benz Stadium yang megah, yang biasanya riuh dengan sorak sorai para penggemar Atlanta Falcons (NFL) dan Atlanta United (MLS), tampak lesu.
Meskipun Chelsea menampilkan performa dominan dan berhasil mengamankan tiga poin penting, ketiadaan energi dari tribun terasa jelas.
Beberapa faktor mungkin berkontribusi pada rendahnya angka kehadiran penonton.
Pertama, pertandingan digelar di tengah musim panas yang terik di Atlanta, dan banyak penggemar mungkin memilih untuk menghindari panasnya cuaca.
Kedua, harga tiket yang relatif mahal mungkin menjadi penghalang bagi sebagian penggemar sepak bola lokal.
Ketiga, penting untuk dicatat bahwa minat terhadap sepak bola Eropa, meskipun terus berkembang, belum mencapai tingkat yang sama dengan olahraga populer lainnya di Amerika Serikat.
Namun, terlepas dari alasan yang mendasarinya, fakta bahwa stadion yang berkapasitas lebih dari 70.
000 kursi itu hanya terisi sebagian kecil saja tetap menjadi catatan yang mengkhawatirkan.
Piala Dunia Antar Klub seharusnya menjadi panggung untuk menampilkan yang terbaik dari sepak bola dunia, dan atmosfer yang kurang menggembirakan di Atlanta jelas mengurangi pengalaman tersebut.
Dari sudut pandang pribadi, saya merasa bahwa kurangnya dukungan penonton ini merupakan kesempatan yang terlewatkan.
Chelsea adalah salah satu klub terbesar dan paling sukses di dunia, dan pertandingan melawan LAFC seharusnya menjadi daya tarik besar bagi penggemar sepak bola di wilayah Atlanta.
Maresca dan para pemain Chelsea, terlepas dari lingkungan yang mengecewakan, menunjukkan profesionalisme mereka dengan meraih kemenangan.
Namun, insiden ini menjadi pengingat bahwa FIFA dan penyelenggara turnamen perlu bekerja lebih keras untuk mempromosikan Piala Dunia Antar Klub dan memastikan bahwa pertandingan-pertandingan tersebut dimainkan di stadion yang penuh dengan penggemar yang bersemangat.
Jika tidak, risiko adalah bahwa turnamen ini akan gagal mencapai potensi penuhnya sebagai perayaan sepak bola global.